Selasa, 05 Juli 2011

Belajar DIMANA saja, DARI MANA saja !!! begitu MUDAHNYA belajar...

Saya sangat bersyukur ketika saya dan suami bisa bersentuhan dengan dunia homeschooling. Terutama bagi saya pribadi, karena HS lah saya "dipaksa untuk belajar/mencari informasi" atau bahkan "informasi yang datang tanpa disengaja/tidak sengaja bisa belajar" (big tema homeschooling banggets yak hehe) hal ini bisa saya rasakan setelah bersentuhan dengan HS/HE/HL.
yup..yup..yup...
kejadiannya tanpa direncanakan pada hari jum'at 24 juni kemaren, kami (anak-anak dan saya ) tiba2 memutuskan untuk ikut "turun gunung" ke bogor, nganter abah (padahal sebenernya pengen jalan2 ajah, bukan ngater abah tuuch xixi) untuk "kerja". mendampingi bosnya yang kebetulan kebagian jadwal mengisi khutbah jum'at di masjid raya bogor.
ketika menunggu sebelum sholat jum'at dimulai anak2 lari-larian di pelataran masjid....(saya pikir mereka hanya sekedar lari2an), ternyata zahdan menghampiri saya dan berkata...ambu itu apa hewan yang terbang itu tuuh A zadan lupa namanya..yang suka ada di sawah deket rumah sarua..ow..ow apakah itu?? ternyata eh ternyata banyak capung yang berterbangan.(kesempatan neeh sekalian sharing ilmu neeh ma jagoan2ku )

ketika "dialog " dengan anaku berhenti karena dia kembali mengejar capungnya...mataku tiba2 tertuju pada kertas buletin yang tergeletak begitu saja di lantai pelataran masjid..judulnya cukup membuatku penasaran...
hmmm....penesaran juga kan?(hehe maksa..) artikel ini ditulis Oleh: Mohammad Fauzil Adhim dengan judul Ingin anak Anda sukses? Perhatikan, siapa gurunya! dan ternyata buletin yang saya temukan menyadur artikel ini dari http://majalah.hidayatullah.com/....

saya senyum2 sendiri ketika membaca artikel tersebut....kenapa harus repot2 cari guru yang baik....kenapa bukan kita saja sebagai orang tuanya yang menjadi gurunya.. 

saya kasih intip sebagian isi artikelnya >> "Sebuah riset yang dilakukan oleh S. Paul Wright, Sandra Horn, dan William Sanders (1997) terhadap 60 ribu siswa memberi pelajaran berharga kepada kita betapa pentingnya memperhatikan siapa yang menjadi guru bagi anak-anak Hasil riset yang mereka lakukan menunjukkan bahwa faktor paling penting yang berpengaruh secara langsung terhadap belajar murid adalah guru. Maka, jika anak- anak yang kurang bergairah saat belajar, pertanyaan pertama yang harus dijawab secara tuntas sebelum memanggil orangtua adalah bagaimana guru mengelola kelas dan menjalin hubungan dengan murid-muridnya. Di luar itu, ada pertanyaan lain yang harus dijawab, apakah guru memiliki integritas pribadi atau tidak. Ini berarti, kompetensi saja tak cukup.
Kembali pada riset yang kita perbincangkan di awal tulisan ini. Wright dan kawan-kawan mencatat bahwa, guru-guru yang efektif mampu menjadikan para muridnya berkembang secara efektif. Ini berlaku untuk semua siswa dengan berbagai jenjang prestasi, tidak peduli seberapa majemuk ragam anak-anak di kelas. Jika di kelas banyak anak yang gagal mengembangkan kemampuannya secara efektif, berarti guru tidak mampu mengelola kelas. Bahkan bisa lebih dari itu, yakni tidak mengenali para muridnya dengan baik.
Catatan ini menunjukkan bahwa, kegiatan belajar-mengajar yang efektif sangat sulit terjadi apabila guru tidak mampu mengelola kelas dengan baik. Jika murid banyak yang menunjukkan perilaku menyimpang atau antar murid tidak ada rasa saling hormat, tak ada aturan dan prosedur yang dihormati sebagai panduan perilaku, dan rasa persahabatan antar siswa sangat rendah, maka kekacauan di kelas akan menjadi hal yang wajar. Dalam situasi seperti ini, kata Marzano dalam bukunya yang bertajuk Classroom Management That Works (2003), baik guru maupun murid sama-sama menderita. Guru harus berjuang mati-matian untuk mengajar, dan murid hampir pasti belajar jauh lebih sedikit daripada yang seharusnya mereka lakukan.
Berbagai riset menunjukkan bahwa anak-anak yang kemampuan matematikanya rendah dengan skor 50% ke bawah, meningkat pesat kemampuannya setelah 2 tahun jika ia belajar di sekolah yang efektif dan guru yang juga efektif. Sedangkan anak-anak yang belajar di sekolah rata-rata dengan kemampuan guru mengelola kelas yang juga rata-rata, tidak mengalami perubahan apa pun setelah dua tahun. Tetap saja kemampuannya tidak berkembang dengan baik. Sementara anak-anak yang belajar di sekolah yang tidak efektif dan –celakanya—memperoleh guru yang juga tidak efektif, justru makin lama makin bodoh. Semakin lama ia bersekolah semakin terpuruk prestasinya, semakin tidak mampu ia mengembangkan potensinya...." <<<<< tubikontinyu hehe..

kalo masih penasaran apa isi artikel yang lengkapnya , yang bikin saya senyam-senyum sendiri cek saja disini ya.. dan Insya Allah banyak artikel inspiratif lainnya yang bisa anda temukan disana.




Selamat Belajar Dimana, Saja Kapan Saja, Dari Siapa Saja......!!! ^.^



 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kasih masukan yah !